Monday, November 11, 2013

Resume Business Ethics - Ethics of Consumer, Production, Marketing

Tugas Business Ethics 
Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen
Buku: Etika Bisnis, Konsep dan Kasus
Penulis: Manuel G. Velasquez
 
                Orang-orang setiap hari menghadapi resiko yang sangat tinggi akibat penggunaan produk-produk konsumen. Hal ini muncul kaeran persoalan etika dalam kaitannya dengan kualitas produk dan iklan.
A.      PASAR DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
                Kegagalan pasar yang ditunjukkan dengan kurangnya informasi yang dimiliki konsumen, sikap konsumen yang tidak rasional ketika memilih, dan pasar yang terkonsentrasi, berarti menolak argument yang menunjukkan bahwa pasar saja sudah mampu memberikan perlindungan yang memadai bagi konsumen. Jadi, konsumen harus dilindungi dengan menggunakan struktur hukum pemerintah dan juga inisiatif sukarela dari para pelaku bisnis yang bertanggung jawab.

B.      PANDANGAN KONTRAK KEWAJIBAN PRODUSEN TERHADAP KONSUMEN
                Teori kontraktual awalnya berasal dari argumen yang dikemukaan oleh Kent dan Rawls. Teori tersebut terdiri dari kewajiban dasar untuk mematuhi perjanjian penjualan, kewajiban sekunder untuk memahami sifat produk, menghindari misrepresentasi, dan menghindari penggunaan paksaan dan pengaruh.

KEWAJIBAN UNTUK MEMATUHI
                Definisi kualitas produk yaitu memenuhi kriteria:
-          Reliabilitas, probabilitas suatu produk akan berfungsi seperti yang konsumen harapkan
-          Masa penggunaan, mengacu pada periode di mana suatu produk berfungsi secara efektif seperti yang diharapkan konsumen
-          Kemudahan pemeliharaan, bagaimana cara memperbaiki suatu produk dan menjagana agar tetap berfungsi dengan baik
-          Keamanan produk, mengacu pada tingkat resiko  yang berkaitan dengan penggunaan suatu produk.

KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN
                Sebuah kontrak atau perijinan harus dilakukan dengan bebas dan kebebasan memilih bergantung pada pengetahuan, maka transaksi kontraktual harus didasarkan pada pertukaran informasi yang sifatnya terbuka. Jika konsumen harus melakukan tawar menawar untuk mendapatkan informasi seperti itu, maka kontraknya juga dapat dikatakan tidak bebas.
KEWAJIBAN UNTUK TIDAK MEMBERIKAN GAMBARAN YANG SALAH
                Karena pilihan bebas merupakan elemen utama dalam ikatan kontrak, maka memberikan gambaran yang keliru mengenai suatu komoditas (misrepresentasi) adalah salah.
 
KEWAJIBAN UNTUK TIDAK MEMAKSA
                Keadaan tertekan dapat menyebabkan seseorang bertindak tidak secara rasional, dan ini sering dijadikan keuntungan para penjual yang menyebabkan pembeli melakukan pembelian sesuatu yang tidak perlu, biasanya penjual menggunakan unsur paksaan atau pengaruh untuk memaksa.

KELEMAHAN TEORI KONTRAKTUAL
  1. Tidak realistis mengasumsikan bahwa perusahaan melakukan perjanjian secara langsung dengan konsumen, nyatanya dilakukan dengan perantara misal antara penjual grosir yang menjual ke penjual eceran.
  2. Fakta bahwa sebuah kontrak seperti pedang bermata dua, yaitu apabila konsumen setuju membeli sebuah produk dengan kualitas-kualitas tertentu, berarti dia juga setuju untuk membeli sebuah produk tanpa kualitas-kualitas tersebut.
  3. Asumsi bahwa pembeli dan penjual adalah sama-sama ahli dalam perjanjian penjualan. Kenyataannya pembeli dan penjual tidak sejajar seperti yang diasumsikan dalam mengevaluasi suatu produk dan melindungi kepentingan-kepentingan pemabeli terhadap penjual.
C. TEORI DUE CARE
                Pandangan due care menyatakan bahwa karena konsumen harus bergantung pada keahlian produsen, maka produsen tidak hanya berkewajiban untuk memberikan produk yang sesuai dengan klaim yang dibuatnya, namun juga wajib berhati-hati untuk mencegah agar orang lain tidak terluka oleh produk tersebut sekalipun perusaahaan secara eksplisit menolak pertanggungjawaban seperti ini dan pembeli menerima penolakan tersebut. Pendapat due care dikemukakan oleh Edgar Schein.
TUGAS UNTUK MEMBERIKAN PERHATIAN
                Tanggung jawab yang diberikan teori due care antara lain dalam hal desain, produksi, dan informasi.

KELEMAHAN TEORI DUE CARE
                Hambatan teori due care yaitu, tidak ada metode yang jelas untuk menentukan kapan seseorang atau produsen telah memberikan perhatian yang memadai, produsen tidak mampu menemukan resiko-resekio yang muncul dalam penggunaan sebuah produk sebelum konsumen memebeli dan menggunakannya, dan teori ini terlihat paternalistik.

D. PANDANGAN BIAYA SOSIAL TENTANG KEWAJIBAN PERUSAHAAN
                Di dalam asumsi utilitarian terdapat penggunaan sumber daya yang efisien sangat penting bagi masyarakat sehingga biaya sosial harus dialokasikan dalam cara apapun yang dapat mengarahkan pada penggunaan dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik.

MASALAH DENGAN PANDANGAN BIAYA SOSIAL
                Kritik mengenai pandangan biaya sosial tentang kewajiban perusahaan yang dianggap tidak adil, membebankan semua biaya kerugian pada perusahaan, tidak akan mengurangi angka kecelakaan, serta adanya beban financial yang diberikan teori ini pada pihakperusahaan dan asuransi.

E. ETIKA IKLAN
                Iklan pada intinya adalah komunikasi. Iklan komersial sebagai jenis komunikasi tertentu antara penjual dan calon pembeli. Aspek-aspek etis dari iklan dapat dikelompokkan menurut sejumlah karakteristik yaitu, pengaruh sosial, pembentukan keinginan dalam diri konsumen, dan pengaruhnya pada keyakinan konsumen.

PENGARUH SOSIAL IKLAN
                Iklan memberikan sejumlah pengaruh buruk pada masyarakat: menurunkan citarasa masyarakat, merupakan pemborosan sumberdaya, dan menciptakan monopoli.

IKLAN DAN PENGARUHNYA PADA KEYAKINAN KONSUMEN
                Faktor utama yang dipertimbangkan untuk menentukan etis atau tidaknya sebuah iklan adalah pada pengaruh sosial, pengaruh pada keinginan, dan pengaruh pada keyakinan.

F. PRIVASI KONSUMEN
                Hak privasi merupakan hak seseorang untuk memutuskan apa, pada siapa, dan berapa banyak informasi tentang dirinya yang boleh diungkap pada pihak lain. Pertimbangan yang diusulkan sebagai kunci untuk menyeimbangkan kebutuhan bisnis dengan hak privasi adalah relevansi, pemberitahuan, persetujuan, ketepatan, tujuan, dan penerima dan keamanan.

G. KASUS BECTON DICKINSON AND NEEDLE STICKS
                Becton Dickinson merupakan perusahaan yang berada di bidang kesehatan, produknya berupa alat-alat kesehatan, perlengkapan dan mesin kesehatan, hingga vaksin dan serum kesehatan. Selama 6 tahun kontrak antara Group Purchasing Organization dengan Becton Dickinson menghalangi produsen alat suntik lain menjual ke rumah sakit dan ribuan pekerja kesehatan terinfeksi jarum suntik setiap tahunnya. Terjadi demikian karena pihak Becton Dickinson memproduksi alat suntik yang tidak memenuhi standar kesehatan, kemudian menyuap GPO dan FDA sehingga memaksa rumah sakit untuk menggunakan produknya, dan berakibat buruk bagi para perawat maupun produsen alat suntik lain.
                Secara etika isu pelanggaran yang dilakukan BD adalah terjadinya ketidak seimbangan antara konsumen dan produsen, dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen atas produk dari produsen. Tentu saja melanggar teori kontraktual, teori due care, dan teori biaya social.

No comments:

Post a Comment