Tugas Business Ethics
Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen
Buku: Etika Bisnis, Konsep dan Kasus
Penulis: Manuel G. Velasquez
Orang-orang
setiap hari menghadapi resiko yang sangat tinggi akibat penggunaan
produk-produk konsumen. Hal ini muncul kaeran persoalan etika dalam kaitannya
dengan kualitas produk dan iklan.
A. PASAR DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
Kegagalan
pasar yang ditunjukkan dengan kurangnya informasi yang dimiliki konsumen, sikap
konsumen yang tidak rasional ketika memilih, dan pasar yang terkonsentrasi,
berarti menolak argument yang menunjukkan bahwa pasar saja sudah mampu
memberikan perlindungan yang memadai bagi konsumen. Jadi, konsumen harus
dilindungi dengan menggunakan struktur hukum pemerintah dan juga inisiatif
sukarela dari para pelaku bisnis yang bertanggung jawab.
B. PANDANGAN KONTRAK KEWAJIBAN PRODUSEN
TERHADAP KONSUMEN
Teori
kontraktual awalnya berasal dari argumen yang dikemukaan oleh Kent dan Rawls.
Teori tersebut terdiri dari kewajiban dasar untuk mematuhi perjanjian
penjualan, kewajiban sekunder untuk memahami sifat produk, menghindari
misrepresentasi, dan menghindari penggunaan paksaan dan pengaruh.
KEWAJIBAN UNTUK MEMATUHI
Definisi
kualitas produk yaitu memenuhi kriteria:
-
Reliabilitas, probabilitas suatu produk akan
berfungsi seperti yang konsumen harapkan
-
Masa penggunaan, mengacu pada periode di mana
suatu produk berfungsi secara efektif seperti yang diharapkan konsumen
-
Kemudahan pemeliharaan, bagaimana cara
memperbaiki suatu produk dan menjagana agar tetap berfungsi dengan baik
-
Keamanan produk, mengacu pada tingkat
resiko yang berkaitan dengan penggunaan
suatu produk.
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN
Sebuah
kontrak atau perijinan harus dilakukan dengan bebas dan kebebasan memilih
bergantung pada pengetahuan, maka transaksi kontraktual harus didasarkan pada
pertukaran informasi yang sifatnya terbuka. Jika konsumen harus melakukan tawar
menawar untuk mendapatkan informasi seperti itu, maka kontraknya juga dapat
dikatakan tidak bebas.
KEWAJIBAN UNTUK TIDAK MEMBERIKAN GAMBARAN YANG SALAH
Karena
pilihan bebas merupakan elemen utama dalam ikatan kontrak, maka memberikan
gambaran yang keliru mengenai suatu komoditas (misrepresentasi) adalah salah.
KEWAJIBAN UNTUK TIDAK MEMAKSA
Keadaan
tertekan dapat menyebabkan seseorang bertindak tidak secara rasional, dan ini
sering dijadikan keuntungan para penjual yang menyebabkan pembeli melakukan
pembelian sesuatu yang tidak perlu, biasanya penjual menggunakan unsur paksaan
atau pengaruh untuk memaksa.
KELEMAHAN TEORI KONTRAKTUAL
- Tidak realistis mengasumsikan bahwa perusahaan melakukan perjanjian secara langsung dengan konsumen, nyatanya dilakukan dengan perantara misal antara penjual grosir yang menjual ke penjual eceran.
- Fakta bahwa sebuah kontrak seperti pedang bermata dua, yaitu apabila konsumen setuju membeli sebuah produk dengan kualitas-kualitas tertentu, berarti dia juga setuju untuk membeli sebuah produk tanpa kualitas-kualitas tersebut.
- Asumsi bahwa pembeli dan penjual adalah sama-sama ahli dalam perjanjian penjualan. Kenyataannya pembeli dan penjual tidak sejajar seperti yang diasumsikan dalam mengevaluasi suatu produk dan melindungi kepentingan-kepentingan pemabeli terhadap penjual.
C. TEORI DUE CARE
Pandangan
due care menyatakan bahwa karena
konsumen harus bergantung pada keahlian produsen, maka produsen tidak hanya
berkewajiban untuk memberikan produk yang sesuai dengan klaim yang dibuatnya,
namun juga wajib berhati-hati untuk mencegah agar orang lain tidak terluka oleh
produk tersebut sekalipun perusaahaan secara eksplisit menolak
pertanggungjawaban seperti ini dan pembeli menerima penolakan tersebut.
Pendapat due care dikemukakan oleh Edgar Schein.
TUGAS UNTUK MEMBERIKAN PERHATIAN
Tanggung
jawab yang diberikan teori due care antara lain dalam hal desain, produksi, dan
informasi.
KELEMAHAN TEORI DUE CARE
Hambatan
teori due care yaitu, tidak ada metode yang jelas untuk menentukan kapan
seseorang atau produsen telah memberikan perhatian yang memadai, produsen tidak
mampu menemukan resiko-resekio yang muncul dalam penggunaan sebuah produk
sebelum konsumen memebeli dan menggunakannya, dan teori ini terlihat
paternalistik.
D. PANDANGAN BIAYA SOSIAL TENTANG KEWAJIBAN PERUSAHAAN
Di
dalam asumsi utilitarian terdapat penggunaan sumber daya yang efisien sangat
penting bagi masyarakat sehingga biaya sosial harus dialokasikan dalam cara
apapun yang dapat mengarahkan pada penggunaan dan pemanfaatan sumber daya yang lebih
baik.
MASALAH DENGAN PANDANGAN BIAYA SOSIAL
Kritik
mengenai pandangan biaya sosial tentang kewajiban perusahaan yang dianggap tidak
adil, membebankan semua biaya kerugian pada perusahaan, tidak akan mengurangi
angka kecelakaan, serta adanya beban financial yang diberikan teori ini pada
pihakperusahaan dan asuransi.
E. ETIKA IKLAN
Iklan
pada intinya adalah komunikasi. Iklan komersial sebagai jenis komunikasi
tertentu antara penjual dan calon pembeli. Aspek-aspek etis dari iklan dapat
dikelompokkan menurut sejumlah karakteristik yaitu, pengaruh sosial,
pembentukan keinginan dalam diri konsumen, dan pengaruhnya pada keyakinan
konsumen.
PENGARUH SOSIAL IKLAN
Iklan
memberikan sejumlah pengaruh buruk pada masyarakat: menurunkan citarasa
masyarakat, merupakan pemborosan sumberdaya, dan menciptakan monopoli.
IKLAN DAN PENGARUHNYA PADA KEYAKINAN KONSUMEN
Faktor
utama yang dipertimbangkan untuk menentukan etis atau tidaknya sebuah iklan
adalah pada pengaruh sosial, pengaruh pada keinginan, dan pengaruh pada keyakinan.
F. PRIVASI KONSUMEN
Hak
privasi merupakan hak seseorang untuk memutuskan apa, pada siapa, dan berapa
banyak informasi tentang dirinya yang boleh diungkap pada pihak lain.
Pertimbangan yang diusulkan sebagai kunci untuk menyeimbangkan kebutuhan bisnis
dengan hak privasi adalah relevansi, pemberitahuan, persetujuan, ketepatan,
tujuan, dan penerima dan keamanan.
G. KASUS BECTON DICKINSON AND NEEDLE STICKS
Becton
Dickinson merupakan perusahaan yang berada di bidang kesehatan, produknya
berupa alat-alat kesehatan, perlengkapan dan mesin kesehatan, hingga vaksin dan
serum kesehatan. Selama 6 tahun kontrak antara Group Purchasing Organization
dengan Becton Dickinson menghalangi produsen alat suntik lain menjual ke rumah
sakit dan ribuan pekerja kesehatan terinfeksi jarum suntik setiap tahunnya. Terjadi
demikian karena pihak Becton Dickinson memproduksi alat suntik yang tidak
memenuhi standar kesehatan, kemudian menyuap GPO dan FDA sehingga memaksa rumah
sakit untuk menggunakan produknya, dan berakibat buruk bagi para perawat maupun
produsen alat suntik lain.
Secara
etika isu pelanggaran yang dilakukan BD adalah terjadinya ketidak seimbangan
antara konsumen dan produsen, dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen
atas produk dari produsen. Tentu saja melanggar teori kontraktual, teori due
care, dan teori biaya social.
No comments:
Post a Comment