Hello there, long time no see ya.
Bulan yang lalu saya berkesempatan untuk menghadiri sebuah seminar dengan pembicara terkenal sekelas Hermawan Kartajaya yang juga merupakan pendiri Markplus.inc
![]() | |
Hermawan Kartajaya, diambil dari: http://projectingindonesia.com/wp-content/uploads/2012/12/hermawankartajaya.jpg |
Acara yang bertajuk On Becoming WOW SALES PEOPLE ini tidak hanya diadakan disatu kota, tetapi juga diadakan di 17 kota. Dan saya berkesempatan mengikuti acara ini di Yogyakarta, bertempat di Royal Ambarukmo Hotel pada tanggal 24 April 2014.
Menyenangkan karena dalam acara diisi oleh berbagai acara dari pukul 8.00 hingga pukul 18.00. Terdapat banyak pembicara yg merupakan manajer-manajer berpengalaman seperti dari Telkomsel, Astra, BCA, Semen Indonesia, RRI, hingga Tower Bersama. Bahkan acara ini resmi dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dalam seminar ini HK banyak menceritakan pengalamannya, khususnya bagaimana menjadi seorang marketer yang tidak hanya mampu menjual barangnya, tetapi juga mampu membuat konsumernya merasakan WOW!
![]() |
the tickets |
Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan WOW itu? Selama seminar saya mencatat beberapa hal sih. Konsumen mengkonsumsi produk kita saat ini tidak hanya merasa puas saja, karena rasa puas saja masih kurang. Rasa puas tidak akan bisa menjamin bahwa konsumen akan mencapai level A5.
Nah level konsumen kalo sudah sampai ke A5, baru bisa dibilang kita menjadi sales person yg WOW. A yang pertama adalah Awareness, yaitu positive attitude yg diberikan konsumen terhadap produk kita, entah itu brand kita maupun fungsi produk.
A yg kedua, adalah Appeal, yaitu ketertarikan terhadap produk.
A yang ketiga, Ask yah..konsumen mulai menanyakan. Berarti sudah pada tahapan konsumen mau tau lebih tentang produk kita.
A yang ke empat adalah Act, yaitu konsumen membeli atau mengkonsumsi produk atau serice kita.
Bagi banyak sales people, dengan menjual sebanyak-banyaknya produk itu sangat penting dan merupakan hal yang wajib. Dan biasanya setelah mencapai tahapan ini mereka tidak peduli lagi untuk postpurchase. Atau masa-masa setelah pembelian, atau masalah pembelian kembali.
Nah sampai di sini HK menjelaskan contoh yg cukup menari mengenai banyaknya sales yang bertindak demikian, dgn memberikan contoh peran Leonardo Dicaprio pada film The Wolf of Wallstreet. Yang memerankan sebagai broker saham penny stock yang secara ilegal. Untuk lebih asiknya bisa lihat trailernya klik di sini.
![]() |
The Wolf of wallstreet, Diambil dari: http://www.impawards.com/2013/posters/wolf_of_wall_street_ver3_xlg.jpg |
Ok, intinya sebenernya merugi kalau hanya menjadi sales person yang sampai A4 saja. Jadi apa sih A yang kelima? Yang ke lima adalah Advocate, yang dimaksud di sini adalah konsumer akan mencapai pada tahapan membela kita, hingga men-suggest kan produk kita ke orang lain. Apabila produk kita dijelek-jelekan mereka akan dengan senang hati untuk membela kita.
Nah bagaimana supaya mencapai dalam tahapan itu? Ini dia makanya perlu adanya perasaan WOW yg diciptakan para marketeer agar para konsumen mencapai level A5. Perasaan WOW itu merupakan perasaan surprising terhadap setiap personal yang snagat contiguous dan ahirnya akan menimbulkan A5. Karena setiap berhasil mem'WOW' kan konsumen, otomatis konsumen akan balik lagi.
HOW?
Rumusnya yaitu Sales STAR:
S = Show truthworthiness
T = Treat consumer with overcommitment
A = Assist consumer to grow
R = Reserve network of friend
![]() | |
Beberapa Foto narsis kami, nona Ursula, Meyriska, Saya dan Icha (ki-ka | ) |
![]() |
Duck face |
![]() |
Will be WOW Marketer! Uyeaaah.. |